MAKIN GEDE TAS, MAKIN NYERI BADAN
Kamu paling suka pakai tas apa? Ransel? Clutch (tas genggam)? Atau tas tangan (handbag) yang segede gajah? Hati-hati yah kalau kamu gemar jenis tas terakhir yang emang lagi ngetren itu. Soalnya banyak juga tuh gangguan kesehatan yang ditimbulkan oleh tas berukuran raksasa. Tekanan yang dibebankan pada punggung dan pundak bisa mengakibatkan cedera.
Sialnya, beberapa tahun terakhir kan tas gede jadi tren banget. Modelnya cantik-cantik deh. Tas raksasa asyik kan bisa memuat sjumlah besar barang. Kamu yang banyak beraktivitas pasti memilih tas gede kan ketimbang yang imut-imut? Biar semua kebutuhan bisa masuk dalam satu tas gitu loh.
Akibatnya laporan mengenai nyeri pundak dan leher yang kaku yang sampai pada dokter, terapis pijat serta chiropractor (terapis persendian) terus meningkat. Sampai-sampai terapis pijat dan chiropractor merancang terapi kusus untuk para wanita yang cedera akibat membawa tas yang berukuran gede.
“Beberapa tahun terakhir banyak wanita dewasa yang mengeluhkan gangguan yang sama dengan yang dilaporkan anak-anak yang membawa ransel besar di bahu mereka,” kata Karen Erickson, seorang chiropractor yang membuka praktek pribadi di Upper West Side dan juga bertindak sebagai juru bicara American Chiropractic Association. “Mereka menderita nyeri leher, bukan hanya ketika mereka sedang membawa tas, tapi sepanjang waktu. Banyak juga wanita menderita sakit kepala yang parah.” Tutur Bu Karen.
“Baru-baru ini aku kedatangan pasien yang menunjukkan gejala-gejala seperti di atas. Aku langsung melihat tas yang dibawanya dan sudah pasti tasnya sangat besar dan berbobot 1 ton,” ceritanya.
Selama beberapa bulan terakhir, Robin Ehrlich, direktur Eastside Massage Therapy Center mengamati klien-kliennya dan menemukan betapa ukuran tas mereka memang besar semua. “Kami menjadi makin sibuk saja melayani pasien dengan gejala-gejala yang sama dan tentu saja penyebabnya adalah tas-tas besar itu,” bilang Bu Robin.
Efek samping paling umum dari membawa tas besar adalah satu bahu menjadi sedikit lebih tinggi dari yang lain, demikian Bu Robin. “Banyak wanita ngobrol di HP sambil membawa tas besar. Itu hanya memperburuk masalah, sebab untuk menyeimbangkan beban yang terlalu berat pada satu sisi, mereka pun mengangkat bahu di sisi lain pada saat yang sama.” Bu Robin menyarankan pemijatan untuk mengatasi rasa nyeri itu minimal seminggu sekali. Peregangan ringan dan mandi air hangat dengan garam Epsom juga bagus.
Martha Callotta, chiropractor di Long Beach, California, menyarankan pasiennya untuk memanfaatkan semua kantong di dalam tas agar beban yang berat terbagi rata. “Pokoknya tas besar adalah penyebab paling utama nyeri punggung sekarang ini,” catatnya. “Selama setahun pasien-pasien kami datng berobat sambil membawa tas besar serta keluhan rasa nyeri di tubuh mereka. Ini akan terus terjadi sampai tren tas besar menurun.”
Menurut Dr. David Golden, ahli bedah ortopedi yang buka praktek pengobatan olahraga di Cedars-Sinai Medcal Center di Beverly Hills, California, efek membawa tas berat sama dengan dampak yang diakibatkan olahraga terlalu berat. “Kabar baiknya adalah rasa nyeri itu bersifat sementara,” ujarnya. “Kamu butuh membawa 50 pon beban atau lebih untuk menderita nyeri permanen.” Pak Dokter menyarankan kliennya untuk meletakkan tali dekat dengan leher.
Dr. Erickson, chiropractor di Manhattan, punya saran untuk meminimalkan bahaya membawa tas oversize. Daripada membawa tas di satu sisi tubuh, berganti-gantilah membawanya di kanan dan kiri dari waktu ke waktu. Atau jinjinglah tas di depan. American Chiropractic Association merekomendasikan tas tidak boleh lebih berat dari 10 persen bobot tubuh pembawanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar